Maraknya peredaran minyak tanah yang diduga
sengaja dicampur dengan bensin maupun solar di Kuala Tungkal, membuat
geram yayasan lembaga konsumen Indonesia (YLKI) Tanjung Jabung Barat.
Melalui sekretaris YLKI Tanjabbar, Muhktar AB, disampaikan bahwa minyak
tanah bercampur bensin dan solar tersebut sangat berbahaya, karena dapat
berakibat fatal terhadap masyarakat penggunanya.
Jelas sekali minyak tanah itu tidak lagi murni, dan itu seperti gas
tiga kilogram saat baru-baru keluar dulu, membawa bom ke rumah. Nah
minyak tanah campur bensin dan solar ini juga seperti itu, menjadi bom
waktu bagi masyarakat. Yang jelas kita minta respon cepat dari
pihak-pihak terkait," kata Muhktar
Ditambahkannya, permasalahan itu bukan hanya diketahui oleh YLKI saja,
masyarakat luas juga sudah tau, karena minyak tanah oplosan itu bisa
dilihat kasat mata, dan dari baunya juga bisa diketahui.
Menurutnya, modus pengoplosan minyak tanah menggunakan bensin dan solar
terjadi karena minyak tanah yang tidak lagi disubsidi, sehingga membuat
harga melambung, sementara bensin dan solar masih disubsidi.
"Yang kami sayangkan, sebenarnya semua pihak sudah mengetahui hal itu,
termasuk instansi terkait, namun hingga sekarang mereka seolah-olah
tidak tahu. Kalau kita YLKI kewenangannya hanya sebatas mengimbau
secara moral saja," ucap Muhktar.
Diungkapkannya, ia telah menerima laporan ada kompor minyak tanah
meledak di rumah salah satu warga, dengan indikasi akibat menggunakan
minyak tanah oplosan. "Kalau yang digunakan korban itu minyak tanah
murni, tidak mungkin sampai meledak, ini jelas ada campuran bahan lain
yang dapat menenyulut api sehingga meledak," pungkasnya.
Meledaknya kompor warga hampir saja mengakibatkan kebakaran, hal ini terjadi di jalan.Kenanga putih Kelurahan Tungkal Harapan (lebih dikenal dengan Lorong Maut), untung saja hal ini dapat segera dicegah oleh tetangga sekitar, namun pemilik rumah yang bernama Pak Sijul tidak luput dari cedera, bagian pinggang kebawah beliau mengalami luka bakar yang cukup serius.
Untuk itu sebaiknya Masyarakat mulai berhati-hati dalam menggunakan minyak tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar