Senin, 01 April 2013

SEJARAH PEMBENTUKAN PERSISKO TANJAB BARAT

Pada awal berdirinya tahun 1960, PERSISKO merupakan sebuah perserikatan yang didukung perkumpulan sepak bola berada di wilayah administrasi Kabupaten Sorolangun-Bangko atau Sarko. Dalam perjalanannya,klub ini eksis sebagai salah satu kekuatan sepak bola di Provinsi Jambi,meski tak sempat mengecap atmosfir Divisi Utama Perserikatan.

Seiring dengan perubahan sistem kompetisi, ketika PSSI menyatukan  galatama dan perserikatan, Persisko tetap bertahan dan menjadi klub. Meski secara organisasi, terdapat sejumlah klub kecil yang menjadi kekuatan dasar bagi klub.

Gelombang reformasi dan efouria otonomi daerah, secara tidak langsung turut berimbas pada eksistensi Persisko. Pemekaran kabupaten Sarko menjadi Sorolangun dan Merangin, tak ayal membuat Persisko terpuruk dalam kilas arsip sejarah sepak bola di kedua kabupaten yang dimekarkan. Karena kedua pemerintah kabupaten mendirikan klub baru pada tahun, sebagai interpretasi dan eksistensi sepak bola lokal mereka di pentas nasional.


Hingga tahun 2006, para mantan pemain Persisko dmotori oleh H Lukman Aima dan kawan-kawan merasa prihatin atas kenyataan pahit yang harus dialami klub yang sempat menjadi kebanggaan masyarakat Jambi ini, khususnya di Sorolangun-Bangko. Merasa turut bertanggungjawab atas kelangsungan klub yang sempat membesarkan namanya sebagai pemain bola, nama Persisko Bangko diangkat dari puing-puing arsip sepak bola melalui Pengcab PSSI Merangin.

Tahun 2006 juga menjadi langkah awal Persisko Bangko kembali berkiprah di pentas sepak bola nasional. Secara bertahap namun pasti, klub ini terus mengejar prestasi  tanpa melupakan akar pembinaan melalui SSB, mulai dari Divisi III Liga Indonesia Persisko bangko terus merangkak, meski hanya digawangi oleh H Lukman Aima dan Yusra.

Ketika memasuki musim kompetisi 2011-2012, Persisko Bangko mampu menembus delapan besar, dan harus melakoni laga di Cilegon. Perjuangan keras yang diperlihatkan tim yang mengandalkan pemain lokal Merangin Bangko, sebagai pilar tim ternyata berhasil berapa pada posisi lima, artinya Persisko bangko berhak atas satu tiket promosi Divisi Utama Liga Indonesia.

Sejarah Sepak Bola JambiSatu-satunya klub sepak bola asal Jambi yang mampu mensejajarkan diri dengan klub sepak bola di pentas nasional, barulah PS Batang Hari. Klub ini mampu bertahan di Divisi Satu PSSI, bahkan sangat diperhitungkan di wilayah Sumatera beberapa tahun yang lalu.

Hanya saja, pada saat itu regulasi terhadap sepak bola belumlah seketat saat ini. PS Batang Hari termasuk dalam klub amatir yang bergabung dalam kompetisi Perserikatan PSSI. Yang dari sisi pembiayaan masih mengandalkan pada bantuan pemerintah daerah.

Pada akhir musim kompetisi 2011-2012, akhirnya Persisko Bangko mampu mendobrak sejarah persepakbolaan di provinsi Jambi. Sebagai klub pertama yang mampu menembus level Divisi Utama, atau lapis awal klub professional Liga Indonesia.
Prestasi ini membuktikan kepada publik sepak bola nasional bahwa Jambi sudah saatnya diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan baru sepak bola dari pulau Sumatera. Bukan kerja mudah untuk mempertahankan prestasi ini.

Pinangan TanjabbarSebagai klub professional, Persisko berhak untuk mengadakan kerjasama dan perikatan dengan pihak manapun, selagi usaha untuk mempertahankan eksistensi klub dalam atmosfir sepak bola nasional. Diatur dalam regulasi, sebuah klub harus memiliki homebase yang memenuhi persyaratan khusus mulai dari kelayakan stadion dan infrastruktur pendukung lainnya.

Keharusan inilah yang membuat Bupati Tanjung Jabung Barat H. Usman Ermulan terus melakukan pendekatan dengan pemilik Persisko yang sekaligus menjabat Ketua Umum klub, secara gencar. Seluruh fasilitas yang dibutuhkan klub disediakan pemerintah kabupaten, asal Persisko bersedia menjadikan Tanjung Jabung Barat sebagai home base.

Pinangan yang tak mampu ditampik H. Lukman Aima, beralasan demi kelangsungan klub, akhirnya pada tanggal 1 Desember 2012 klub resmi bernama Persisko Tanjung Jabung Barat. Seiring dengan penandatangan gentleman agreement (MOU) antara klub yang diwakili H. Lukman Aima sebagai Ketua Umum dengan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diwakili H. Usman Ermulan sebagai Bupati.

Terhitung 1 Desember 2012, Persiko telah resmi menjadi milik masyarakat Tanjung Jabung Barat. Tentunya sebagai klub professional, Persisko Tanjabbar tidak diperkenankan menggunakan dana APBD dalam melaksanakan kegiatannya. Disinilah peran PemerintahTanjabbar, untuk mengoptimalkan seluruh potensi dunia usaha di wilayah administrasi untuk bersama-sama memajukan Persisko Tanjabbar sebagai IKON PEMBANGUNAN TANJABBAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar